Wilujeng Tepang Deui

Wilujeng tepang deui sareng ieu blog hasil curat coret kuring, candak nusaena piceun nu awona, mun pareng urang silih kanyahokeun sugan jaga urang baris runtut raut sadayana.
Rahayu _/!\_
Salam kuring six4sep.

IKET - SUNDA


(Talari Paranti - Djati Diri) 


TALI
Tali atau Iket adalah talari(tali paranti) yaitu PAKEM,aturan dan tata-tjara
warisan leluhur budaya sunda.
Iket seperti koncer, talekung, podol kebo, barambang semplak, parengkos
nangka adalah merupakan model iri kha suatu daerah yang memiliki makna.
Iket di tempatkan dikepala (mustika), tempat paling tinggi pada manusia

Kepala merupakan tempat awal dari segala pikiran dan perbuatan dalam
kehidupan, Itulah sebabnya iket ditempatkan dikepala, supaya “TERIKAT”
terkendali menjadi satu ikatan menuju saling asah,asuh,asih (siliwangi)

Di berbagai tempat iket disebut dengan berbagai penamaan seperti:
Telekung (kanekes jero), Udeng (sumedang), Totopong(tasik, tjikondang), Saromal(kanekes luar), Palekot, Parekos, Paros, Paro’os (tjipta gelar).

SUNDA jika diurai menjadi 2suku kata SUN-DA memiliki makna
Sun= Isun (diri) dan Da= Dat (djati), jadi sunda artinya DJATI – DIRI.

PARANTI (Pamake)
Pamake, artinya digunakan pada tempat yang esuai dengan yang berlaku
pada lingkungan dan si-pemakai dapat memahami nilai yang terkandung
pada iket yang sedang digunakan sehingga setjara tidak langsung telah
menjalankan bakti dan bukti (jampe pamake).

Bentuk iket seperti :
Udeng (anak-anak-remaja).
Parekos Gedang, Babarengkos, Pa’tua (dewasa-sawawa).
Kiparana(baris kolot) seperti model iket di daerah tjipta gelar.

Dalam upatjara yang disakralkan keluarga Kasepuhan (Abah) memakai
Iket sunda berwarna PUTIH (sebagai KOLOT yang menjabat kabuyutan)
Share

Dongeng Taruma Nagara


Handjuang Taruma Nagara:

Di kendan didaerah tjitjalengka sekarang ada seorang tokoh
atau kokolot yang disebut Sindula yang bergelar Sang Hyang
manik maja, beliau mempunyai dua orang anak laki-laki dan
perempuan.

Anak yang sulung perempuan bernama Galuh Kandiawati,
dan adiknya laki-laki bernama Djalu Kandiawan.
Galuh kandiawati kemudian dikenal dengan sebutan Dayang
Sumbi dan Djalu kandiawa dikenal dengan sebutan Dewata
Tjengkar.

Seorang radja putra dari salaka nagara yang bernama Wisnu
Gopa sang Tumenggung (Tumang), yang kemudian dikenal
dengan sebutan Adji Saka.

Adji Saka meminang Dayang sumbi kepada Sang manik maya Pernikahan adjisaka dengan dayang sumbi membuat tatanan
baru dalam Keradjaan Salaka Nagara.

Dayang sumbi setelah menikah dengan Tumenggung(Tumang), berputra 5 orang, diantaranya :
1.Sang-Kutjika (laki2)………………………maha dewa
2.Sang-Purutja (laki2)……………………..dewa angin
3.Sang-Garga (laki2)……………….……….….dewa api
4.Sang-Maistri (perempuan)……………dewa bumi
5.Sang-Patandjala (laki2)……………..………dewa air

Tumenggung (Tumang)adalah pewaris tahta Salaka Nagara,
Setelah Tumenggung (Tumang) naikTahta menggantikan
ayah-nya Prabu Sungging Purba Hyang Kara, Tumang
membuat maklumat tatanan Kenegaraan yang disebut
GEGER SUNTEN (Geger Suanten).

Kelima anak-anaknya diangkat mendjadi penguasa tunggal
dimasing-masing wilayah kekuasaan Nagara Salaka Nagara

1.Sang- Purutja menjadi penguasa Swarna Dwipa dan
didewakan berkedudukan di Gunung Siguntang, yang
kemudian menurunkan Wangsa Ishora.

2.Sang- Garga menjadi penguasa Waruna Dwipa dan
didewakan berkedudukan di Kutai sungai Mahakam,
yang kemudian menurunkan Wangsa Isyana.

3.Sang- Maistri menjadi penguasa Simhala Dwipa dan
didewakan berkedudukan di Pulau Syailon, yang
kemudian menurunkan Wangsa Syailondra.

4.Sang- Patandjala menjadi penguasa Djawa Dwipa dan
didewakan berkedudukan di Pulau Djawa di Gunung
Puntang, yang kemudian menurunkan Wangsa Sanjaya.

5.SangKutjika menjadi Raja Putra kabuyutan parahyangan
dengan gelar DAPUNTA-HYANG Yang kemudian dikenal
sebagai “Sang- Kuriang”

Radja putra dari Kendan Djalu Kandyawan, diangkat menjadi
Ratu Medang Kamulan dengan gelar “DEWATA TJENGKAR”
menggantikan ayahnya Prabu Sindula. Dewata Tjengkar
ber-kedudukan di Gunung Manglayang. Yang kemudian
menurunkan ratu-ratu medang di Keraton Galunggung.

Dayang Sumbi setelah ditikah oleh Tumenggung menjadi
Permaisuri Negara yang kemudian bergelar Galuh Kandiawati
Mayang Sunda, berkedudukan di Bukit Tunggul.
Gelar tersebut memberikan arti bahwa Dayang Sumbi
menempati Sebagai posisi “RAMA” yang memiliki kedudukan
Ratu Galuh dari ayahnya Prabu Sindula dan sebagai Permaisuri
Negara Parahyangan. (Sebagai Kedudukan RAMA)

Kedudukan Rama inilah yang diinginkan oleh Sangkuriang
(Da-punta Hyang) sebagai penguasa PARA HYANGAN.
Inilah yang melatar belakangi Sangkuriang BOGOH ka Indung
Sangkuriang menginginkan Kedudukan Ibunya sebagai
Pewaris MAHA RAJA di Parahyangan.

Handeuleum Taruma Nagara:

Adji Saka /Hadji- Saka = Adji/ Hadji artinya Adjaran/ menuju
Saka = Tunggal (suwung) Tumang/ Tumanggung = Anegleng
Sindula (sang Hyang Manik maja) silib siloka Djagat Bumi
(Planet Bumi).

Dayang Sumbi, adalah silib siloka Hawa Bumi (Galeuh-na Bumi)
1.Garga siloka saripati api
2.Purutja siloka saripati tanah
3.Manisri siloka saripati air
4.Patandjala saripati angin

5.Sang Kutjika Tjahaja (Da-Punta Hyang)
Da-Punta Hyang berada diParahyangan adalah siloka Raga(Awak)
Share

TATAR - SUNDA

(Papat Kalima Pantjer)

TATAR = adalah tanah(Bumi) tempat kita hidup dalam bahasa
sunda dahulu disebut KAHYANGAN, dalam istilah lain disebut
“TJIPTA”

SUNDA jika diurai menjadi 2suku kata SUN – DA memiliki makna,
SUN = Isun(diri) dan Da = Dat(Djat) jadi Sunda artinya Djati – Diri.

Diri adalah sukma(hawa) yang berasal dari saripati-saripati alam.
saripati dari empat unsur yaitu (tanah, air, angin dan api), yang di
sebut atjining-atjining alam. Atjining alam ini sering di-istilahkan
dengan “ SIR “

Atjining-alam(saripati alam) tersebut jika dikonsumsi oleh djasad
Disebut KAMA atau NAFSU dalam istilah lain disebut “ BUDI”

DA, atau djati adalah wujud halus dari RAGA (djasad) manusia.
Rupa djat dari djasad adalah TJAHAJA yang disebut RASA.
Jadi Raga adalah wujud kasar dan Rasa adalah halus.
Raga ada didalam Rasa dan Rasa membungkus Raga.

Dari uraian tersebut menjadi satu tatanan DJATI-DIRI (SUNDA).
TJIPTA----------SIR---------BUDI--------RASA--------(PE-RASA-AN).
(Bumi)-------(Hawa)------(Nafsu)------(Rasa)------------(Raga)
---1--------------2-------------3------------4-------------------5

Tatar Sunda ini kemudian disebut “ PAPAT KALIMA PANTJER “
*Nuhun ka kersana mang joe
Share