Wilujeng Tepang Deui

Wilujeng tepang deui sareng ieu blog hasil curat coret kuring, candak nusaena piceun nu awona, mun pareng urang silih kanyahokeun sugan jaga urang baris runtut raut sadayana.
Rahayu _/!\_
Salam kuring six4sep.

UBAR TI KARUHUN


Sambang Darah: Ramuan Herbal untuk Batuk darah, Eksim kronis dan Pendarahan
Familia: euphorbiaceae Nama Lokal: Ki sambang, daun remek daging (Jawa), ji wei su (Cina).

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Mengandung asam behenat, triterpenoid eksokarol, dan silosterol. Getah mengandung resin dan senyawa yang sangatat beracun. Tanaman ini memiliki sifat pedas, hangat dan beracun. Sambang darah pemanfaatannya untuk membunuh parasit, obat gatal (antipruritik), dan menghentikan pendarahan seperti pada kasus pendarahan waktu haid dan melahirkan, disentri, batuk darah, muntah darah, serta luka berdarah.

Penyakit yang dapat diobati: Disentri, batuk darah, muntah darah, luka berdarah, pendarahan setelah melahirkan dan keguguran, eksim kronis, psoriasis, dan neurodermatitis.

Pemanfaatan:
1. Disentri Bahan: 15 lembar daun. Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 2 gelas. Setelah dingin, disaring. Cara menggunakan: minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

2. Muntah darah dan batuk darah Bahan: 13 lembar daun segar Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk halus dan rebus dengan 1/2 gelas air matang serta tambahkan sedikit garam. Setelah dingin, peras ramuan dengan kain. Cara menggunakan: diminum sekaligus.

3. Pendarahan haid Bahan: ranting segar sebesar jari kelingking Cara membuat: bahan dicuci bersih, dan dipotong kecil-kecil lalu rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

4. Pendarahan setelah melahirkan dan keguguran Bahan: akar sebesar 1,5 jari Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan air dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

5. Eksim kronis, psoriasis, luka berdarah, dan neurodermatitis. Bahan: 15 lembar daun Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Untuk obat luar Bahan: daun secukupnya Cara membuat: bahan dicuci lalu ditumbuk halus Cara menggunakan: dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit dan dibalut dengan kain kasa.


Sangga Colok: Ramuan Herbal untuk Nyeri haid, Susah berurine dan Radang rahim
Familia: amaranthaceae
Nama Lokal: Ki sambang (Sunda), gondang kasih, sambang colok (Jawa).
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Mengandung saponin, polifenol, flavonoid, dan minyak asiri. Memiliki sifat diuretik, anti-inflamasi, dan antipiretik.

Penyakit yang dapat diobati: Nyeri haid, sulit berurine, dan radang rahim.
Pemanfaatan:
1. Nyeri haid Bahan: 10 gram daun segar Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, lalu disaring. Cara menggunakan: diminum sekaligus.

2. Susah berurine Bahan: 10 gram daun segar Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, lalu disaring. Cara menggunakan: diminum sekaligus.

3. Radang rahim Bahan: 20 gram daun segar Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, lalu disaring. Cara menggunakan: diminum sekaligus.

Salvia: Ramuan Herbal untuk Demam, Bengkak, dan Mulas
Familia: labiataceae Nama Lokal: Xi yang hong (Cina), sage (Inggris).
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid. Memiliki sifat rasa manis dan netral. Tanaman ini berkhasiat sebagai penurun panas.

Penyakit yang dapat diobati: Demam, bisul dan luka terpukul, terkilir dan bengkak, perut mulas dan sebah.
Pemanfaatan:
1. Demam Bahan: tanaman segar secukupnya Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk hingga seperti bubur, lalu tambahkan air. Cara menggunakan: sebagai ramuan untuk mengompres.

2. Bisul dan luka terpukul Bahan: tanaman segar secukupnya Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk hingga seperti bubur, lalu tambahkan air. Cara menggunakan: balurkan ramuan di bagian tubuh yang sakit atau di atas bisul.

3. Terkilir dan bengkak Bahan: tanaman segar secukupnya Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk hingga seperti bubur, lalu tambahkan air. Cara menggunakan: balurkan ramuan di bagian tubuh yang sakit atau yang terkilir dan bengkak.

4. Perut mulas dan sebah. Bahan: 5 gram akar segar Cara membuat: bahan dicuci bersih di bawah air mengalir, lalu rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih dengan api kecil selama 25 menit. Setelah dingin, disaring. Cara menggunakan: diminum sekaligus.

Salam Koja: Ramuan Herbal untuk Demam nifas, Sakit kepala, dan Borok usus
Familia: -
Nama Lokal: Bagal tikus, tikusan (Jawa), bajetah, ki becetah (Sunda), temung (Aceh), sicerek (Minagkabau), salam koja (Jakarta).
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Mengandung saponin, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologisnya yaitu bersifat antibiotik anti-inflamasi.

Penyakit yang dapat diobati: Luka baru, obat cacing, diare dan disentri, demam nifas dan sakit kepala, borok usus dan masuk angin, frambusia dan borok.
Pemanfaatan:
1. Luka baru Bahan: 5 gram daun salam koja segar Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk sampai lumat. Cara menggunakan: tempelkan pada luka dan balut dengan kain bersih.

2. Obat cacing, diare, disentri, demam, nifas dan sakit kepala Bahan: 9 lembar daun segar Cara membuat: bahan dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil lalu seduh dengan 1 cangkir air mendidih. Cara menggunakan: minum selagi hangat.

3. Borok usus dan masuk angin Bahan: 1 jari akar sicerek Cara membuat: bahan dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil lalu rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Cara menggunakan: minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

4. Frambusia dan borok Bahan: akar yang segar (bisa juga daun atau kulit batang yang segar) secukupnya. Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu ditumbuk halus. Cara menggunakan: balurkan ramuan di bagian tubuh yang sakit.

Salam: Ramuan Herbal untuk Diare, Kencing manis, Gatal-gatal, dan Maag
Familia: myrtaceae Nama Lokal: Salam (Madura), salam, ubar serai (Melayu), salam, manting (Jawa), salam, gowok (Sunda), kastolam (Kangean), salam leaf (Inggris).

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Mengandung minyak asiri 0,05% terdiri atas sitral, eugenol, tanin, dan flavonoid. Memiliki sifat rasa kelat, wangi, astrigen, dan memperbaiki sirkulasi.

Penyakit yang dapat diobati: Diare, kencing manis, gatal-gatal (pruitis), maag, mabuk alkohol.
Pemanfaatan:
1. Diare Bahan: 7 gram daun salam segar, garam secukupnya. Cara membuat: salam dicuci bersih lalu direbus bersama dengan garam dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, disaring. Cara menggunakan: diminum sekaligus.

2. Kencing manis Bahan: 11 daun salam segar dan 30 gram daun ciplukan. Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring hasil rebusan. Cara menggunakan: minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

3. Gatal-gatal (pruitis) Bahan: daun, kulit batang, atau akar. Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu giling halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa atau VCO ke dalam bahan sampai jadi adonan seperti bubur. Cara menggunakan: balurkan ramuan di tempat yang sakit.

4. Maag Bahan: 17 lembar daun salam Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih. Tambahkan gula merah ke dalam rebusan. Setelah dingin, saring hasil rebusan. Cara menggunakan: minum ramuan sebagai teh setiap pagi. Ulangi pengobatan hingga rasa perih di lambung hilang.

5. Mabuk Alkohol Bahan: segenggam buah salam masak Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu tumbuk sampai halus. Peras dan saring. Cara menggunakan: diminum sekaligus.

Saga Rambat: Ramuan Herbal untuk Infeksi cendawan, Scabies, Trachoma dan Leukoderma
Familia: leguminoceae Nama Lokal: Thaga (Aceh), saga rambat, saga telik (Jawa), ghak-saghakan lakek (Madura), saga areuy, saga leutik (Sunda), saga biji (Melayu), kanderi (Lampung), xiang si ji (Cina), crab’s eye, bead tree (Inggris), paternosterboontjes, jequirity, gunchi.

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Mengandung abrine, abraline, L(+)-hypaphorine, precatorine, chline, trigonelline, squalene, abrussic acid, dan asam galat (biji). Sementara akar, batang dan daun mengandung glycyrrhisic acid. Memiliki sifat pedas, pahit, netral, dan sangat beracun (biji). Bermanfaat untuk mengatasi parasit (parasitisida), anti radang, dan melancarkan pengeluaran nanah. Akar, batang dan daun bersifat manis dan netral. Fungsinya membersihkan panas, anti radang, diuretik atau peluruh urine. Akar sebagai emetikum atau perangsang muntah, sedangkan daun sebagai penyejuk (demulcent) pada kulit dan selaput lendir.

Penyakit yang dapat diobati: Infeksi cendawan, scabies, radang kulit bernanah, dan eksim, hepatitis dan sakit tenggorokan, serak dan amandel, bronkitis, leukoderma atau bercak putih di kulit, panas dalam, batuk pada anak, batuk kering, pencuci mata dan trachoma, kekeruhan pada kornea mata, dan keracunan biji saga.

Pemanfaatan:
1. Infeksi cendawan, scabies, radang kulit bernanah, dan eksim Bahan: biji saga secukupnya Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan minyak kelapa (VCO) ke dalam ramuan dan aduk hingga rata. Cara menggunakan: dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

2. Hepatitis dan sakit tenggorokan Bahan: 17 gram akar dan batang Cara membuat: bahan dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil dan dicuci bersih lalu rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring hasil rebusan. Cara menggunakan: minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

3. Serak dan amandel Bahan: 7 gram daun segar atau 4 gram daun kering Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu seduh dengan 1/2 gelas air mendidih dan diamkan beberapa saat. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari dengan dosis yang sama.
4. Bronkitis Bahan: 17 gram daun segar Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring hasil rebusan. Cara menggunakan: minum 1 kali sehari masing-masing 1 gelas. Lakukan pengobatan selama 7 hari.

5. Leukoderma atau bercak putih di kulit Bahan: Biji saga dan akar daun encok secukupnya Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu tumbuk hingga lumat. Tambahkan sedikit air matang dan aduk hingga rata sampai menjadi adonan seperti bubur pekat. Cara menggunakan: dioleskan pada kulit yang terserang bercak putih. Untuk obat dalamnya: 17 gram daun segar, dicuci dan rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan secara rutin.

6. Panas dalam Bahan: 17 gram tangkai dan daun saga Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari masing-masing 1 gelas.

7. Batuk pada anak Bahan: segenggam penuh daun saga dan tangkainya, 1 butir bawang merah, 3 butir adas, sepotong kecil kayu pulosari, dan gula batu secukupnya. Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 15 menit. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum.

8. Batuk Kering Bahan: segenggam penuh daun saga dan tangkainya, segenggam daun asam, dan sepotong kayu manis cina Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

9. Pencuci mata dan trachoma Bahan: setengah genggam penuh daun saga. Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu giling sampai halus. Tambahkan 1/2 gelas air masak yang hangat, kemudian saring dengan kertas saring dan dinginkan. Cara menggunakan: ramuan untuk mencuci atau merambang mata.

10. Kekeruhan pada kornea mata Bahan: 3 gram daun saga Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu ditumbuk halus dan seduh dengan 100 ml air mendidih. Masukkan air rebusan ke dalam cangkir dan tutup. Setelah dingin lalu disaring dengan kertas saring. Masukkan hasil saringan ke dalam botol yang steril. Gunakan ramuan infus ini untuk tetes mata. Cara menggunakan: diteteskan ke mata 2 tetes setiap kali pengobatan.

11. Keracunan biji saga Gejala yang ditimbulkan akibat keracunan biji saga, diantaranya nafsu makan berkurang, mual, muntah, sakit perut, diare, susah bernafas, kulit kebiru-biruan, dan sirkulasi darah menurun. Keracunan juga dapat menyebabkan kencing darah samapi kematian. Pengobatan awal dengan cara penderita dibuat muntah, lalu diberikan obat pencuci perut serta obat perangsang muntah. Setelah itu, penderita diberi obat dengan ramuan: Bahan: 10 gram glycyrrhiza uralensis atau glycyrrhiza viscida (Gan cao) dan 12 gram Lonicera japonica (Honeysuckle, jin yin hua). Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 2 mangkok air hingga tersisa 1 mangkok. Setelah dingin disaring. Cara menggunakan: minum ramuan sekaligus.
Catatan: Biji saga mengandung beberapa macam protein yang sangat beracun, sehingga sangat dianjurkan berhati-hati.
Rumput Mutiara: Ramuan Herbal untuk Radang usus buntu, Kanker serviks, dan Kanker payudara
Familia: rubiaceae
Nama Lokal: Bunga telor (Melayu), rumput siku-siku (Sunda), katepan, urek-urek polo (Jawa), pengka (Bugis), shui xian ciao (Cina).
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Mengandung hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, sitosterol-D-glukosida, p-coumaric acid, flavonoid glycossides, dan asam oleat. Memiliki sifat manis, sedikit pahit, lembut netral, dan agak dingin. Faedahnya untuk menghilangkan panas dan toksik, antiradang, diuretik, menyembuhkan bisul (anticarbuncular), dan mengaktifkan sirkulasi darah.

Penyakit yang dapat diobati: Radang usus buntu, sumbatan saluran sperma, kanker lymphosarcoma, kanker lambung, kanker serviks, kanker payudara, kanker rektum, kanker nasofaring, tersiram air panas, hepatitis dan cholecytitis, radang panggul dan infeksi saluran kemih, memar, digigit ular, tulang patah dan terkilir, bronkhitis, pneumonia, gondongan, tonsilis, dan paringtis.

Pemanfaatan:
1. Radang usus buntu Bahan: 50 gram rumput mutiara Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih dan tersisa 2 gelas. Cara menggunakan: minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas selama 7 hari.

2. Sumbatan saluran sperma Bahan: 30 gram rumput mutiara Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu rebus dengan 4 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring hasil rebusan. Cara menggunakan: minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ulangi minum selama 3-4 pekan.

3. Kanker lymphosarcoma, kanker lambung, kanker serviks, kanker payudara, kanker rektum, dan kanker nasofaring Bahan: 50 gram rumput mutiara Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 4 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

4. Tersiram air panas Bahan: rumput mutiara secukupnya Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan air secukupnya. Cara menggunakan: air rebusan digunakan untuk mencuci bagian tubuh yang tersiram air panas. Setelah itu olesi dengan lidah buaya setiap 1/2 jam sekali agar lukanya cepat sembuh.

5. Hepatitis, cholecytitis, radang panggul dan infeksi saluran kemih Bahan: 50 gram rumput mutiara Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 4 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

6. Memar, digigit ular, tulang patah dan terkilir Bahan: rumput mutiara segar secukupnya Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu lumatkan sampai halus. Cara menggunakan: dibubuhkan pada bagian tubuh yang sakit.

7. Bronkhitis, pneumonia, gondongan, tonsilis, dan paringtis. Bahan: 50 gram rumput mutiara Cara membuat: bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan 4 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Setelah dingin lalu disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Catatan: Bila mulut penderita terasa kering setelah pemakaian selama 10 hari, hentikan pemakaian obat.
Rumput Belang: Ramuan Herbal untuk Batuk darah, Bisul, dan Keputihan
Familia: commelinaceae
Nama Lokal: Rumput belang (Melayu), diao zhu mei (Cina).

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis: Kaya kandungan kimia seperti kalsium oksalat dan gummi yang terdapat pada batang dan daun. Tanaman ini bersifat manis, dingin, dan agak beracun.
Penyakit yang dapat diobati: Batuk darah, disentri kronis, bisul, keputihan, kencing nanah.

Pemanfaatan:
1. Batuk darah Bahan: 75 gram tanaman segar termasuk bagian akar. Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk hingga halus. Dengan kain perca, peras tumbukan itu hingga airnya keluar, lalu minum. Cara menggunakan: diminum.

2. Disentri kronis dan keputihan Bahan: 150 gram rumput belang segar dan 30 gram beras putih yang disangrai sampai kuning. Cara membuat: rumput belang yang telah dicuci bersih dan beras putih direbus dalam 6 gelas air bersih sampai mendidih hingga tersisa 3 gelas air. Cara menggunakan: minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

3. Bisul Bahan: tanaman segar secukupnya. Cara membuat: tanaman dicuci bersih dan lumatkan. Cara menggunakan: dibubuhkan pada bisul dan sekitarnya.

4. Kencing nanah (wanita hamil dilarang minum ramuan ini) Bahan: 75 gram rumput belang segar. Cara membuat: rumput belang yang telah dicuci bersih lalu direbus dalam 5 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 mangkuk. Cara menggunakan: minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 mangkuk.
Sumber: Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3 (Drs. H.Arief Hariana) Share